Kalau dikumpulkan secara individual, jumlah jenis keju di seluruh dunia ada RIBUAN. Dari data yang ada, varian terbanyak berasal dari Eropa. Sebagai contoh, di Perancis sendiri tercatat ada lebih dari 400 jenis keju dan masing-masing penghasil keju mengaku kejunya berbeda dari keju mana pun meskipun sebenarnya perbedaannya sangat tipis. Di negara lain pun begitu. Kadang, keju yang sama diberi nama berbeda hanya karena dibuat di kecamatan yang berbeda (maksudnya kecamatan di Perancis, bukan kecamatan di Depok, ya?).
Meski secara pengakuan (resmi maupun tidak resmi) jenis keju ada ribuan, namun secara lebih “masuk akal” dan “lebih sistematis” keju dapat dibagi menjadi beberapa macam saja (nggak sampai 10 macam) tergantung bagaimana cara menggolongkannya. Dua kategori (penggolongan) yang lazim dipakai adalah:
A. Berdasarkan Tingkat Kekencangannya
B. Berdasarkan Proses Pembuatan dan Pematangannya
Selanjutnya, secara ringkas uraiannya begini.
A. Jenis-jenis keju berdasarkan kekencangannya
- Keju lunak (soft cheese). Ciri-cirinya adalah kandungan airnya tinggi, di atas 50%. Contohnya seperti: cottage cheese, quark, cream cheese, camembert, feta, neufchatel, mozzarella.
- Keju semi lunak (semi-soft cheese). Karakteristiknya adalah kandungan air airnya antara 40 s.d 50%. Yang termasuk di dalamnya antara lain: Roquefort, Limberger, St. Paulin, Munster.
- Keju keras (hard cheese). Kandungan airnya antara 35 s.d 40%. Di antaranya: Cheddar, Edam, Gouda, Emmental, Gruyere.
- Keju sangat keras (very hard cheese). Kandungan airnya maksimum 35%. Yang termasuk di sini: Parmesan, Romano, Grana, Asiago.
- Keju whey (air pisahan keju). Ini adalah keju yang dihasilkan dari pemanasan “whey” sehingga didapatkan butiran-butiran dari sisa-sisa protein yang tertinggal pada whey tersebut. Yang masuk dalam golongan ini: Ricotta, Brunjos.
B. Jenis-jenis keju berdasarkan proses pembuatan dan pematangannya.
- Keju alami (natural cheese), yakni semua jenis keju yang dibuat dengan cara menggumpalkan susu untuk selanjutnya dimatangkan untuk dikonsumsi setelah matang atau tanpa dimatangkan untuk segera dikonsumsi dalam keadaan segar. Semua jenis keju yang disebutkan dalam kategori di atas (berdasarkan kekencangan) adalah versi keju natural selama tidak ada proses tambahan lagi.
- Keju olahan (processed cheese), yakni segala jenis keju yang dibuat dalam 2 tahapan: pertama keju dibuat sebagai keju natural, selanjutnya setelah menjadi keju natural (atau kadang masih setengah jadi) keju tersebut diolah lagi dengan penambahan bahan-bahan tertentu seperti tepung (starch), emulsifier, pewarna, pengawet tambahan, pewarna, perasa, anti jamur, anti bakteri, lemak nabati, air, dan lain-lain. Contoh keju olahan yang lazim ditemukan di pasaran adalah: keju cheddar olahan.
Sebagai tambajan informasi, beberapa varian keju dinamakan berdasarkan asal-muasal keju itu dibuat. Contohnya: keju Cheddar asal-usulnya dari sebuah desa bernama Cheddar di Inggris. Keju Edam berasal dari kota Edam di Belanda, keju Gouda juga berasal dari kota Gouda di Belanda. Keju Parmesan berasal dari kota Parma di Italia. Keju “Époisses de Bourgogne” (bacanya kalau nggak salah: “epoase de bo:rzong”) berasal dari Bourgogne di Perancis. Nah, yang belum ada itu keju yang asal-muasalnya dari Indonesia.
Ngarep aja nih suatu saat ada keju khas Indonesia misalnya: Keju Juran yang berasal dari desa Juran (ada loh nama desa ini di Sumbawa), atau Keju Desan dari kampung Desan (ada di kecamatan Jenangan, Ponorogo, Jawa Timur). Siapa tahu?Sebagian dari kita sudah mengetahui jenis-jenis keju yang umum dipakai sebagai bahan membuat masakan, kue, sebagai topping atau dimakanbegitu saja.
penulis : Trie MasterCheese
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Berikut adalah beberapa jenis macam-macem keju mulai dari yang paling umum 'terdengar' di kuping masyarakan Indonesia sampai yang belum sering terdengar:
1. Cheddar
picture from www.farmdale.net |
Keju Cheddar telah dibuat tiruannya secara luas, baik di Inggris, maupun di negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Kanada, dan Islandia. Di sebagian besar negara-negara di dunia umumnya tersedia keju "Cheddar" dalam berbagai bentuk, mulai dari jenis keju Cheddar rendah lemak hingga keju Cheddar tua dan tinggi kadar lemak.
Keju Cheddar juga merupakan salah satu keju yang paling umum tersedia dan digunakan di Indonesia sebagai bahan kue dan makanan.
Keju ini dapat diolah lebih lanjut menjadi keju cheddar olahan. Keju cheddar yang muda, sedang, dan tua dicampur dan dipanaskan secara pasteurisasi dengan menambahkan emulsifier hinggga membentuk gel dalam keadaan panas. Lalu gel tersebut segera dikemas sesuai bentuk dan beratnya serta didinginkan hingga mengeras kembali. Hasil akhirnya disebut sebagai keju cheddar olahan. Keju olahan dapat juga dibuat dengan menggunakan keju natural jenis lain, misalnya keju gouda. Hasilnya disebut sebagai keju gouda olahan. Bila keju natural yang digunakan adalah keju emmental, maka hasilnya menjadi keju emmental olahan. Dua jenis yang terakhir ini memang tidak populer di Indonesia, namun dapat menjadi variasi rasa pada penggunaannya untuk kuliner.
2. Cream Cheese
picture from : http://ichef.bbci.co.uk |
3. Parmesan
picture from www.zacmeat.com.sg |
Keju Parmesan berasal dari Itali dan digunakan di serata dunia. Di Eropah, hanya keju yang diperbuat secara khas dari kawasan Itali terpilih yang boleh dilabel sebagai Keju Parmesan. Keju Parmesan sedikit masin dan bertekstur sedikit menggerutu. Ia digunakan sebagai penambah rasa pada pasta, pizza, atau sebagai bahan untuk berbagai jenis sos.
Keju ini diperbuat secara tradisional dengan mencampurkan susu penuh krim dengan susu skim hari sebelumnya. Susu tersebut dipanaskan dan dicampurkan dengan 'rennet' untuk menjadi adunan keju. Keju tersebut direndam dalam air garam dan dibiarkan selama sekurang-kurangnya dua tahun sebelum dijual.
dikutip dari http://www.trymasak.my
4. Edam
4. Edam
picture form www.igourmet.com |
Edam (bahasa Belanda Edammer) adalah keju yang berasal dari Belanda yang secara tradisional berbentuk bulat dan berwarna kuning terang dan dibungkus dengan parafin dan malam berwarna merah. Keju ini dinamai demikian karena pertama kali dibuat di Edam, Holland Utara. Edam yang berumur setidaknya 17 minggu dibungkus oleh malam berwarna hitam, bukan merah atau kuning.
Keju Edam memiliki rasa yang sangat lembut, sedikit asin atau terasa seperti kacang, keju ini juga tidak berbau bila dibandingkan keju lainnya. Keju ini juga memiliki kandungan lemak jauh lebih rendah dibandingkan keju tradisional lainnya sebanyak 28 persen dengan kandungan protein sebanyak 25 persen.Keju Edam yang modern jauh lebih lembut dibandingkan keju yang lain, seperti Keju Cheddar, karena kandungan lemaknya yang lebih rendah.
dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Keju_Edam
5. Ricotta
5. Ricotta
picture from : www.forknplate.com |
Keju Ricotta memiliki warna seputih salju dengan teksturnya yang lembut dan agak rapuh. Keju ini sedikit basah tetapi tidak lengket. Ricotta ada yang dicetak berbentuk seperti baskom, keranjang, balok ataupun dikemas dalam kontainer bundar. Keju Ricotta yang baik memiliki tekstur yang tidak terlalu padat dan terdiri dari banyak butiran-butiran yang halus. Banyak dari keju Ricotta saat ini yang tidak dibuat dari air dadih tetapi menggunakan susu yang diskim sebagian. Hal ini memberikan perbedaan yang besar pada tekstur dari keju. Hasil dari Ricotta yang menggunakan susu memiliki tekstur yang berpasir, tidak halus dan terlalu basah.
Ricotta tidak dibuat dari susu melainkan dari air dadih sisa pembuatan keju lain, biasanya keju Pecorino.Air dadih tersebut dipanaskan dengan suhu 70-80 °C. Asam sitrat lalu ditambahkan untuk membantu pemisahan bagian cair dan padat. Kemudian air dadih tersebut dipanaskan sekali lagi dengan suhu yang lebih tinggi. Busa yang dihasilkan ketika air dadih dimasak kedua kalinya disebut "zabbina" dalam bahasa Sisilia, yang berasal dari kata bahasa Arab yaitu "zarb". Keju Ricotta segar lalu disimpan dalam keranjang sehingga sisa-sisa cairan mengering. Setelah mengering, keju dikeluarkan dari keranjang dan dikemas untuk dijual di pasaran. Pada umumnya, keju Ricotta tidak membutuhkan pematangan, namun beberapa jenis Ricotta ad yang dimatangkan.
dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Ricotta
6. Cottage
Cottage cheese adalah keju lembut yang dibuat dari dadih dan memiliki rasa yang asam. Keju ini pertama kali dibuat oleh buruh di Eropa dan kemudian dibawa ke Amerika. Cottage cheese mengandalkan penggumpalan yang terjadi pada susu hangat dan tidak menambahkan rennet dalam proses pembuatannya. Setelah dadih terbentuk maka dadih tersebut dipotong-potong berbentuk kubus kecil dan dipanaskan dalam air dadihnya hingga memiliki tekstur yang diinginkan. Air dadih lalu dikeringkan dan dadihnya dibilas dengan air dingin untuk menghilangkan laktosa yang masih tertinggal.Keju ini merupakan keju segar dan dapat menjadi rusak dalam waktu yang singkat sehingga harus segera dikonsumsi. Keju tersebut memiliki banyak kegunaan, terutama untuk membuat masakan dan sebagai pengganti keju Ricotta. Teksturnya kental dengan rasa sedikit asam. Digunakan untuk salad sandwich dan snack. Bisa juga dicampur dengan krim atau bumbu untuk mempertajam aroma.
dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Cottage_cheese
7. Gouda
picture from www.blog.foodnetwork.com |
dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Cottage_cheese
7. Gouda
picture from www.common.winkipedia.org |
Gouda dari bahasa Belanda: Goudse kaas "Keju dari Gouda") adalah keju kuning yang dibuat dari susu sapi. Keju ini diambil namanya dari kota Gouda di Belanda dan dipasarkan di seluruh dunia.
Gouda ekspor memiliki dua variasi, Gouda muda yang berumur antara 1 sampai 6 bulan, berwarna kuning tua dengan bungkus lilinparafin berwarna merah atau kuning. Keju ini mudah dipotong dengan alat pemotong keju.
Gouda ekspor yang lebih tua memiliki rasa pahit tersembunyi yang tajam, namun masih dianggap lebih berkrim dan kadang dapat dikenali dari bungkus lilin parafin hitamnya. Keju dengan rasa kuat ini keras dan kadang terlalu kaku untuk dipotong dengan alat pemotong keju, namun dapat dipotong dengan pisau atau disajikan dalam bentuk potongan dadu bersama berbagai minuman. Gouda asap, yang merupakan keju proses, dan Gouda Leyden, yang merupakan keju yang dibumbui, juga merupakan jenis yang populer.
dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Gouda_(keju)
8. Camembert
Picture from http://ichef.bbci.co.uk |
Keju ini memiliki kesamaan dengan keju Brie dalam proses pembuatannya yang juga berasal dari Perancis tetapi Camembert diproduksi dalam bentuk yang lebih kecil. Karena ukurannya yang berbeda maka proses pematangannya pun memberikan hasil yang berbeda pada Camembert. Keju Camembert memiliki rasa yang lebih kuat dibandingkan dengan Brie.Camembert baik disajikan dalam suhu ruangan karena keju ini mudah meleleh bila terkena panas.
dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Camembert
dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Camembert
9. Gruyere
Picture from www.ladies.with.bottle.blogspot.com |
Keju Gruyère memiliki kemiripan dengan keju Emmental, namun keju Gruyère memiliki warna kuning yang lebih gelap. Selain itu, proses pematangan Gruyère lebih lama dibandingkan dengan Emmental sehingga teksturnya lebih padat dan rasanya lebih tegas.
10. Emmenthal
picture from www.nila.co.uk |
Pembuatan keju Emmental memiliki kemiripan dengan keju Gruyère.Keju Emmental dibuat dengan menggunakan susu mentah dari sapi yang diberi makan jerami. Susu tersebut dikentalkan dengan bakteri lalu dicetak.Keju yang sudah dicetak dibalik sesekali untuk pengeringan lalu direndam dalam air asin dan dimatangkan dalam gua. Pematangan dilakukan di ruangan yang cukup dingin selama dua minggu. Kemudian keju-keju dipindahkan ke ruangan yang lebih hangat selama enam sampai delapan minggu agar terjadi proses fermentasi. Selama proses fermentasi, keju-keju menghasilkan karbondioksida yang tidak dapat keluar karena kulit keju yang tebal. Gas karbondioksida tersebut lalu membuat lubang-lubang pada keju Emmental.
dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Emmenthal
11. Gorgonzola
Picture from : www.fairwaymarket.com |
Keju Gorgonzola ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang pekerja di penginapan pada abad ke sembilan. Ia menyimpan keju Stracchinodi gudang bawah tanah yang lembap. Setelah beberapa minggu keju tersebut telah berubah menjadi biru dikarenakan jamur yang tumbuh di gudang tersebut. Walaupun begitu, ia tetap menjual keju tersebut kepada tamu-tamu yang datang untuk menghindari kerugian. Tak disangka ternyata tamu-tamu tersebut sangat menyukai keju berjamur itu. Karena dibuat di desa Gorgonzola dari keju Stracchino maka awalnya keju ini bernama "Stracchino di Gorgonzola".
dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Gorgonzola_(keju)
12. Provolone
Provolone adalah keju jenis pasta filata yang berasal dari Italia. Tekstur keju ini semi-keras dengan kulit yang berwarna kuning keemasan. Provolone memiliki rasa yang manis namun apabila dimatangkan untuk waktu yang lama rasanya menjadi lebih tajam. Nama Provolone berasal dari kata dalam dialek Neapolitan yaituprova yang lalu menjadi provola. Kata tersebut merujuk kepada bentuk dari keju Provolone yang seperti bola.
Semua keju Provolone memiliki kulit yang tipis dan halus berwarna kuning keemasan.Bentuk dari keju ini bermacam-macam, ada yang berbentuk seperti buah pir, melon, kerucut dibentuk seperti sosis. Namun yang paling umum ditemukan di toko-toko di Italia adalah yang berbentuk seperti sosis. Giganti atau keju raksasa sering dibuat untuk acara-acara spesial seperti pameran.Panjang dari keju ini dapat mencapai 3 meter.
Berikut ini adalah macam-macam bentuk keju Provolone dan sebutannya
- Bentuk melon / pir, disebut Mandarino, Mandaron, atau Provoletta
- Bentuk sosis, disebut Pancetta, Pancettone atau Salamino
- Bentuk kerucut, disebut Gigante, Gigantino, atau Gigantone
- Bentuk botol, disebut Fiaschetta
dikutip dari http://id.wikipedia.org/wiki/Provolone
13. Monterey Jack
picture from www.dairygodnees.ca |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar